pria dengan pria, wanita dengan wanita, mereka terus bercumbu demikian, dan Nabi Luth mengajak mereka untuk bertaubat, namun mereka tetap menolak, mereka tetap memilih dalam Homo seksualnya dan lesbiannya, Maka Allah subhanahu wata'ala murka dan memerintakan kepada Nabi Luth untuk menyingkir, pergilah engkau wahai Ludh dengan pengikut ummadmu yang beriman, limpahan Rahmat bagi mereka. Dalam waktu tiga hari mereka tidak lama Allah subhanahu wata'ala menjadikan tempat kaum Nabi Luth itu, yang bawahnya menjadi atasnya, yang atasnya menjadi bawahnya, diriwayatkan di dalam Tafsir Imam Ibn Katsir, Imam Khuturbi dan Imam Thobari dan imam lainnya
Allah menurunkan Jibril dan Jibril mengangkat tanah wilayah itu dan membalikannya, di angkat ke langit dan di lemparkan kembali kedalam bumi hingga terbalik, atasnya menjadi bawahnya, dan bawahnya menjadi atas...
itu yang dikenal dengan laut mati, kenapa? Karena Danau tapi asin, orang di situ berenang tidak bisa berenangpun tidak akan tenggelam, karena kalau sudah masuk di situ ngambang saja karna kadar garamnya sangat tinggi....itu dinamai juga bahrul mayyit, atau The Dead Sea. makruh orang yang mendatangi laut mati itu kalau tanpa niat yang baik, atau tanpa niat yang Udzur yang Syar’i makruh, karna apa ? karna tempat yang pernah di landa kemurkaan Allah subhanahu wata'ala..
Tempatnya
adalah di Negeri Jordan, dekat dengan perbatasan Israel, Nabi Luth di
situ, Allah subhanahu wata'ala melimpahkan azabnya kepada mereka kaum
Nabi luth, Nabi Luthnya selamatkan diri pergi ketempat yang
jauh...demikian yang Allah perbuat pada
mereka yang terus menolak untuk mendekat Kepada Nya, tidak di perbuat di
dunia barang kali dalam kuburnya, tidak di dalam kubur barang kali di
akhirat, tidak akan selamat seseorang di dalam dosa-dosa kecuali dua hal
: di ampuni Allah atau mendapat pencucian dosa, keduanya Rahmatnya
Allah, pencucian dosa adalah jauh lebih baik dari pada di biarkan wafat
dalam kekufuran dan Suul Khatimah....namun terbaik adalah pengampunan
Nya maka memohonlah yang baik dari yang Maha Baik, karna Allah tidak
mengecewakan hambanya yang berdo’a, sebagaimana dikatakan oleh Nabi
Dzakaria As :
“Dan tiadalah aku menjadi hina dan celaka jika menyeru dan berdoa pada Mu” (QS Maryam 4)
“Dan tiadalah aku menjadi hina dan celaka jika menyeru dan berdoa pada Mu” (QS Maryam 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar